Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Selasa, 26 Januari 2010

किअत किअत sukses

Salam success, sangat luar biasa penampilan Anda dalam memberikan pengalaman dan pengetahuan, yang baru kali ini saya dapatkan dari sebuah acara seminar. Tetapi tidak kalah menarik adalah apa yang Anda tampilkan itu - yaitu product knowledge yang sangat menarik! Memang benar, suatu yang berkualitas tentu sepadan dengan harganya, tetapi dibandingkan dengan nilai yang akan di peroleh; jauh lebih memberikan makna! Mudah-mudahan bapak dapat presentasi lagi yang akan mengarah pada teknis "HOW"-nya".

(Ardes Utoyo, Karyawan Swasta, Jakarta)



"Pada saat permulaan setelah saya menerima beberapa newsletter dari Anda, saya merasa ini merupakan strategi bisnis orang kebanyakan yang melalui media internet atau e-mail yang arahnya hanya mementingkan si pengirim newsletter saja. Tetapi setelah secara terus-menerus dengan sabar Anda mengirimkan newsletternya kepada saya, Saya merasa hal-hal yang disampaikan diluar apa yang saya pikirkan. Saya merasa banyak unsur pelajaran, pengetahuan, motovasi, dan strategi bisnis yang membangun apapun itu bisnisnya - serta mengajak kita untuk selalu berbagi kepada sesama. Keyakinan itu bertambah setelah saya mengikuti seminar yang inspiratif dengan dikenalkannya produk yang revolusioner dengan potensi pasar yang luar biasa.... Terima kasih banyak. Sukses selalu...."

(Budianto St., Pengusaha, Jakarta)



"Terima kasih, saya menyadari hal itu, seperti yang Anda ungkapkan pada acara seminar. Tadinya saya sedang dalam masa kebingungan untuk melangkah berinvestasi. Dimanakah yang tepat dan cocok dengan saya? Ternyata setelah mendengar presentasi kemarin, saya jadi sadar bahwa saya memfokuskan diri pada hal yang kurang tepat. Presentasi Anda hari Sabtu kemarin, sangat menarik dan menantang. tetapi justru datang pula tantangan dari dalam keluarga saya, istri saya belum/tidak mendukung saya untuk memulai. Saya sadar tidak akan maju kalau begini terus, menunggu dan menunggu. Tetapi mudah2an Anda bisa memberikan pencerahan yang secerah2nya kepada saya, ke mana saya mesti berinvestasi yang aman dan terkendali bagi kepentingan dan keuntungan saya? Terima kasih atas nasihat2 pengelolaan masa depan keuangan yang berharga dari Bapak."

(Abdul Rohim, Karyawan Swasta, Jakarta)

उन्तुक अप मेंजादी Karyawan

Apa kabar? Senang dapat bertemu kembali.

Pada kesempatan kali ini, Kami akan berbagi sebuah rahasia, yang sudah menjadi pertanyaan orang banyak.

Kita sering mendengar istilah; "yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin", dan baru-baru ini mulai sering kita dengar pernyataan berikut; "kalangan kelas menengah menjadi miskin".

Kalangan kelas menengah di negara-negara maju, semakin hari semakin sedikit. Di negara maju seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, dan lain-lain, Anda hanya memiliki dua pilihan; menjadi kaya atau miskin.

Mengapa demikian, dan di kelompok mana Anda berada?

Okay, mari kita lihat dulu, apa yang membedakan antara antara orang kaya, orang kelas menengah, dan orang miskin, dalam konteks ekonomi dan keuangannya.

Pada umumnya, semua orang; kaya, menengah, ataupun miskin, memiliki "income" (pendapatan, penghasilan), "expense" (pengeluaran), "asset" (sesuatu yang menghasilkan pendapatan), dan "liability" (hutang, beban).

Yang Membedakan Mereka Adalah Cara Mereka Mengelola Income, Ekspens, Aset, Dan Liability-nya.


ORANG MISKIN

Menggunakan income mereka (yang biasanya terbatas atau kurang), untuk memenuhi kebutuhan mendasar (primer) hidup mereka (ekspens). Terkadang, mereka harus berhutang (liability) kiri-kanan untuk sekedar memenuhi kebutuhan primer tersebut.

Demikian seterusnya, dari bulan ke bulan, mereka menggunakan income dan liability untuk memenuhi kebutuhan mendasar hidup mereka. Makanya, istilah "gali lobang tutup lobang" menjadi istilah yang akrab ditelinga dan hati mereka.

Bagaimana dengan aset? Oh, jangan tanyakan hal ini sahabatku, mereka pada umumnya tidak memiliki modal finansial untuk memiliki aset.

Yang bisa mereka lakukan hanya bekerja lebih keras dan lebih lama untuk meningkatkan nilai income mereka dan atau menggunakan liability.

Makanya, jangan heran, kalau orang miskin akan terus menjadi miskin (atau bertambah miskin!).


ORANG KELAS MENENGAH

Kami tidak memiliki literatur yang bisa memastikan hal ini, namun menurut pengelihatan Kami, Kalangan Kelas Menengah adalah kalangan yang paling banyak berada di kota-kota besar di Indonesia. Mungkin Anda berada pada kelompok ini? Mari kita lihat..

Menurut Kami, orang kalangan kelas menengah adalah orang-orang yang berada pada posisi yang paling mengerikan. Mereka selalu memiliki peluang besar untuk menjadi orang miskin, tapi sedikit peluang untuk menjadi kaya!

Mengapa demikian?

Sederhana saja, orang-orang di kelas ini, memiliki income yang tidak sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan primer mereka. Income mereka sudah memungkinkan mereka untuk mulai berfikir memenuhi kebutuhan sekunder (mobil, motor, televisi teknologi terbaru, lemari es, rumah yang lebih besar, dlsbnya).

Celakanya, income yang mereka miliki belum memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara cash! Sehingga yang terjadi adalah mereka melakukan kredit, yang berarti liability untuk mereka!

Pihak mana yang diuntungkan? Tentu saja pihak Bank dan lembaga pemberi kredit. Bagi Bank dan pemberi kredit, liability untuk nasabah berarti aset untuk mereka!

Tentu saja, jika semuanya berjalan seperti yang diharapkan, liability tersebut lama kelamaan akan menjadi semakin kecil. Namun, sudah menjadi sifat manusia untuk selalu merasa tidak puas. Selesai kredit motor, mereka akan mulai menciptakan liability baru dengan membeli mobil, dstnya.

Jika sesuatu yang buruk terjadi pada mereka (di-PHK, sakit yang berkepanjangan, cacat, dlsbnya), sehingga mereka tidak dapat menghasilkan income lagi, maka segala liability itu akan menjadi beban tak terkirakan, dan dapat membuat mereka jatuh miskin!


ORANG KAYA

Ini bagian yang paling enak nulisnya.. heheheheh... Orang kaya cenderung untuk selalu memiliki aset. Mengapa demikian? Karena mereka mengerti bahwa hanya dengan memiliki asetlah mereka dapat mempertahankan kekayaan dan bahkan meningkatkan kekayaan mereka.

Mereka menggunakan income mereka untuk membeli aset, yang akan menghasilkan sumber income yang lain untuk mereka.

Mereka menggunakan liability untuk membeli/memiliki aset, yang akan menghasilkan sumber income yang lain lagi untuk mereka.

Anda lihat betapa cerdas-nya mereka? Anda mengerti sekarang bagaimana orang kaya menjadi semakin kaya?

Jika Anda merasa bukan golongan orang pada kelompok ini, jangan berkecil hati. Anda sudah mengerti apa yang harus Anda lakukan, bukan? Ya, miliki aset segera!

Aset seperti apa? Jangan segan-segan untuk menghubungi Kami, mari sama-sama kita diskusikan bagaimana caranya Anda bisa memiliki aset dan mengurangi segala liability yang Anda miliki sekarang!

Disamping faktor-faktor "teknis" tersebut, ada rahasia lain yang paling menentukan tentang apa yang membedakan antara orang kaya dan orang miskin.

Yaitu; 'Cetak-Biru' Dan 'Pola-Pikir' Mereka!

Senin, 05 Oktober 2009

solo

kerikil yang terhampar disepanjang jalan, membuatku merasa merinding